Hayat
Dalam hayat ini
Tiada yang seindah Illahi
Rahmat tiada terperi
Untuk ummat sejati
Iman dan akhlak
Jadikanlah hiasan diri
Barulah dikecapi
Dunia yang bererti
Rentak duniawi
Akan memukau diri
Oh... Alangkah rugi
Jika dikau turuti
Ingatlah selalu
Mengatur alur hidupmu
Moga sepanjang hayatmu
Islam terpahat padu
Tiada yang seindah Illahi
Rahmat tiada terperi
Untuk ummat sejati
Iman dan akhlak
Jadikanlah hiasan diri
Barulah dikecapi
Dunia yang bererti
Rentak duniawi
Akan memukau diri
Oh... Alangkah rugi
Jika dikau turuti
Ingatlah selalu
Mengatur alur hidupmu
Moga sepanjang hayatmu
Islam terpahat padu
Impian
Wahai kawanku marilah semua
Berjuang ke jalan yang mulia
Laksanakan kewajipan kita
Tunaikan harapan ayah bonda
Hidup biar pasrah
Hanya kepada Alloh
Hati biar tabah
Menghadapi nafsu amarah
Impian ayah bonda
Menjadi insan bertaqwa
Berjihad ke jalan yang kuasa
Anak soleh yang dicitakannya
Pertahankan maruah keluarga
Agar ia terbela, bahagia sentiasa
Semarakkan kasih sayang mereka
Agar ia tidak kan hilang
Berjuang ke jalan yang mulia
Laksanakan kewajipan kita
Tunaikan harapan ayah bonda
Hidup biar pasrah
Hanya kepada Alloh
Hati biar tabah
Menghadapi nafsu amarah
Impian ayah bonda
Menjadi insan bertaqwa
Berjihad ke jalan yang kuasa
Anak soleh yang dicitakannya
Pertahankan maruah keluarga
Agar ia terbela, bahagia sentiasa
Semarakkan kasih sayang mereka
Agar ia tidak kan hilang
Keluarga Bahagia
Sedamai taman firdausi
Limpahan kasih sayang sejati
Seharum semerbak kasturi
Mengharumi hidup insani
Indahnya damainya
Keluarga yang bahagia
Itulah idaman impian setiap insan
Yang dahagakan belaian
Serta kasih dan sayang
Ketika insan lain berbahagia
Bersama keluarga
Namun kita masih meniti
Titian rapuh perhubungan
Mengapa kita terpisah daripada rahmat-Nya
Mungkinkah kita seringkali melupakan-Nya
Ayuhlah bina semula
Keluarga diredhai Alloh
Oh ayah oh ibu dengarlah rintihan
Dan luahan hatiku yang dahaga kasih
Jiwaku terasa terseksa ketandusan kasihmu
Marilah kita bina bersama-sama
Keluarga bahagia
Limpahan kasih sayang sejati
Seharum semerbak kasturi
Mengharumi hidup insani
Indahnya damainya
Keluarga yang bahagia
Itulah idaman impian setiap insan
Yang dahagakan belaian
Serta kasih dan sayang
Ketika insan lain berbahagia
Bersama keluarga
Namun kita masih meniti
Titian rapuh perhubungan
Mengapa kita terpisah daripada rahmat-Nya
Mungkinkah kita seringkali melupakan-Nya
Ayuhlah bina semula
Keluarga diredhai Alloh
Oh ayah oh ibu dengarlah rintihan
Dan luahan hatiku yang dahaga kasih
Jiwaku terasa terseksa ketandusan kasihmu
Marilah kita bina bersama-sama
Keluarga bahagia
Kenangan
Tika malam
Datang menjelma
Ku teringat
Kisah lama
Rasullah
Menyebarkan
Agama Islam
Tapi ditentang
Pengorbananmu disanjung
Tabah hadapi derita
Kerna ingin menegakkan
Agama Islam tercinta
Kala ini
Umat Islam
Kealpaan kebuntuan
Mereka tidak mengendahkan
Suruhan Allah
Pedihnya azabnya
Balasan dineraka
Indahnya istimewa
Ganjaran di syurga
Datang menjelma
Ku teringat
Kisah lama
Rasullah
Menyebarkan
Agama Islam
Tapi ditentang
Pengorbananmu disanjung
Tabah hadapi derita
Kerna ingin menegakkan
Agama Islam tercinta
Kala ini
Umat Islam
Kealpaan kebuntuan
Mereka tidak mengendahkan
Suruhan Allah
Pedihnya azabnya
Balasan dineraka
Indahnya istimewa
Ganjaran di syurga
Sumber http://www.telagabiru.com.my
Nur Malam
Renungi malam ini rasa kesangsian
Ku kini berada di alam yang sunyi
Hanya bertemankan bintang dan bulan
Di malam kelam
Hembusan angin bayu pastikan berlalu
Seiring dosa lalu yang membelengguku
Moga semalam jadi pedoman
Dan pengajaran
Langkah kaki kananku
Menyusuri rumah suci
Bermula episod baru
Dalam ketulusan hati
Bila hati menghadap tuhan
Baru kusedar ada kelemahan
Terasa kerdil berbanding Yang Esa
Terharu, terfikir betapa agungnya Tuhan
Tuhanku, aku tidak layak masuk syurga-Mu
Namun tak berupaya menghadapi api neraka-Mu
Terima taubatku dan ampunkan dosa-dosaku
Inginku ubah cara hidupku yang lalu
Menjadi hamba yang diredhai selalu
Tiada palsu wahai tuhanku
Alloh yang satu
Kuakhiri sujud dengan doa
Semoga dikabulkan hajat
Dijauhkan duka lara
Kuharap terimalah taubat
Ku kini berada di alam yang sunyi
Hanya bertemankan bintang dan bulan
Di malam kelam
Hembusan angin bayu pastikan berlalu
Seiring dosa lalu yang membelengguku
Moga semalam jadi pedoman
Dan pengajaran
Langkah kaki kananku
Menyusuri rumah suci
Bermula episod baru
Dalam ketulusan hati
Bila hati menghadap tuhan
Baru kusedar ada kelemahan
Terasa kerdil berbanding Yang Esa
Terharu, terfikir betapa agungnya Tuhan
Tuhanku, aku tidak layak masuk syurga-Mu
Namun tak berupaya menghadapi api neraka-Mu
Terima taubatku dan ampunkan dosa-dosaku
Inginku ubah cara hidupku yang lalu
Menjadi hamba yang diredhai selalu
Tiada palsu wahai tuhanku
Alloh yang satu
Kuakhiri sujud dengan doa
Semoga dikabulkan hajat
Dijauhkan duka lara
Kuharap terimalah taubat
Persahabatan
Kau bagaikan tebing
Seringkali dipukul badai
Kurela menjadi aur
Kita saling memerlukan
Susah senang kita hadapi
Demi cita dan perjuangan
Rintangan yang menghalang kita
Tempuh dengan kesabaran
Mari kita bersatu
Kukuhkan persahabatan
Untuk masa hadapan
Yang lebih bercahaya
Kita insan biasa
Penuh dengan kekurangan
Teguran dan peringatan
Mengukuhkan persahabatan
Rahmat dan kasih sayang Allah
Yang Maha Esa
Itulah yang diharapkan
Meredhai kejayaan
Seringkali dipukul badai
Kurela menjadi aur
Kita saling memerlukan
Susah senang kita hadapi
Demi cita dan perjuangan
Rintangan yang menghalang kita
Tempuh dengan kesabaran
Mari kita bersatu
Kukuhkan persahabatan
Untuk masa hadapan
Yang lebih bercahaya
Kita insan biasa
Penuh dengan kekurangan
Teguran dan peringatan
Mengukuhkan persahabatan
Rahmat dan kasih sayang Allah
Yang Maha Esa
Itulah yang diharapkan
Meredhai kejayaan
Senyuman
Senyuman tanda kemesraan
Bahasa perasaan
Anugerah Tuhan
Untuk semua insan
Senyuman lambang keakraban
Jalinan kasih sayang
Berteras keimanan
Taqwa dan kehambaan
Senyum, senyum, senyum
Penuh keriangan
Memadam api dendam
Yang makin membara
Membakar persahabatan
Berikan senyuman
Biar kepayahan
Jadikan senyuman
Suatu sedekah
Senyum, senyum, senyum
Dengan keikhlasan
Lupakan kisah duka
Yang hanya melerai
Ikatan persaudaraan
Ukirkan senyuman
Walau kesedihan
Maniskan senyuman
Indahkan wajah
Bahasa perasaan
Anugerah Tuhan
Untuk semua insan
Senyuman lambang keakraban
Jalinan kasih sayang
Berteras keimanan
Taqwa dan kehambaan
Senyum, senyum, senyum
Penuh keriangan
Memadam api dendam
Yang makin membara
Membakar persahabatan
Berikan senyuman
Biar kepayahan
Jadikan senyuman
Suatu sedekah
Senyum, senyum, senyum
Dengan keikhlasan
Lupakan kisah duka
Yang hanya melerai
Ikatan persaudaraan
Ukirkan senyuman
Walau kesedihan
Maniskan senyuman
Indahkan wajah
Sepohon Kayu
[00:08.94]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[00:13.55]lebat bunganya serta buahnya
[00:17.85]walau pun hidup 1000 tahun
[00:22.67]kalau tak sembahyang apa gunanya
[00:27.16]walau pun hidup 1000 tahun
[00:31.67]kalau tak sembahyang apa gunanya
[00:36.11]kami berkerja sehari-hari
[00:40.80]untuk belanja rumah sendiri
[00:45.06]walaupun hidup 1000 tahun
[00:49.69]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[00:54.34]walaupun hidup 1000 tahun
[00:58.78]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[01:03.14]kami sembahyang fardlu sembahyang
[01:07.98]sunat berada bukan sembarang
[01:11.84]supaya Allah menjadi sayang
[01:16.59]kami bekerja hatilah riang
[01:21.25]supaya Allah menjadi sayang
[01:25.76]kami bekerja hatilah riang
[01:30.47]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[01:34.80]lebat bunganya serta buahnya
[01:39.41]walau pun hidup 1000 tahun
[01:43.87]kalau tak sembahyang apa gunanya
[01:48.44]walau pun hidup 1000 tahun
[01:52.74]kalau tak sembahyang apa gunanya
[01:57.37]Instrumentalia
[02:22.29]kami sembahyang limalah waktu
[02:27.29]siang dan malam sudahlah tentu
[02:31.60]hidup di kubur yatim piatu
[02:36.48]tinggallah seorang dipukul di palu
[02:40.94]hidup di kubur yatim piatu
[02:45.38]tinggallah seorang dipukul di palu
[02:49.90]dipukul di palu sehari-hari
[02:54.77]barulah dia sadarkan diri
[02:58.52]hidup di dunia tiada berarti
[03:03.31]alkhirat di sana sangatlah rugi
[03:07.92]hidup di dunia tiada berarti
[03:12.34]akhirat di sana sangatlah rugi
[03:17.05]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[03:21.39]lebat bunganya serta buahnya
[03:25.54]walau pun hidup 1000 tahun
[03:30.46]kalau tak sembahyang apa gunanya
[03:34.92]walau pun hidup 1000 tahun
[03:39.35]kalau tak sembahyang apa gunanya
[03:44.17]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[03:48.39]lebat bunganya serta buahnya
[03:52.75]walaupun hidup 1000 tahun
[03:57.50]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[04:02.07]walaupun hidup 1000 tahun
[04:06.52]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[00:13.55]lebat bunganya serta buahnya
[00:17.85]walau pun hidup 1000 tahun
[00:22.67]kalau tak sembahyang apa gunanya
[00:27.16]walau pun hidup 1000 tahun
[00:31.67]kalau tak sembahyang apa gunanya
[00:36.11]kami berkerja sehari-hari
[00:40.80]untuk belanja rumah sendiri
[00:45.06]walaupun hidup 1000 tahun
[00:49.69]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[00:54.34]walaupun hidup 1000 tahun
[00:58.78]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[01:03.14]kami sembahyang fardlu sembahyang
[01:07.98]sunat berada bukan sembarang
[01:11.84]supaya Allah menjadi sayang
[01:16.59]kami bekerja hatilah riang
[01:21.25]supaya Allah menjadi sayang
[01:25.76]kami bekerja hatilah riang
[01:30.47]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[01:34.80]lebat bunganya serta buahnya
[01:39.41]walau pun hidup 1000 tahun
[01:43.87]kalau tak sembahyang apa gunanya
[01:48.44]walau pun hidup 1000 tahun
[01:52.74]kalau tak sembahyang apa gunanya
[01:57.37]Instrumentalia
[02:22.29]kami sembahyang limalah waktu
[02:27.29]siang dan malam sudahlah tentu
[02:31.60]hidup di kubur yatim piatu
[02:36.48]tinggallah seorang dipukul di palu
[02:40.94]hidup di kubur yatim piatu
[02:45.38]tinggallah seorang dipukul di palu
[02:49.90]dipukul di palu sehari-hari
[02:54.77]barulah dia sadarkan diri
[02:58.52]hidup di dunia tiada berarti
[03:03.31]alkhirat di sana sangatlah rugi
[03:07.92]hidup di dunia tiada berarti
[03:12.34]akhirat di sana sangatlah rugi
[03:17.05]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[03:21.39]lebat bunganya serta buahnya
[03:25.54]walau pun hidup 1000 tahun
[03:30.46]kalau tak sembahyang apa gunanya
[03:34.92]walau pun hidup 1000 tahun
[03:39.35]kalau tak sembahyang apa gunanya
[03:44.17]Sepohon kayu daunnya rimbun...
[03:48.39]lebat bunganya serta buahnya
[03:52.75]walaupun hidup 1000 tahun
[03:57.50]kalau tak sembahnyang apa gunanya
[04:02.07]walaupun hidup 1000 tahun
[04:06.52]kalau tak sembahnyang apa gunanya
Damai Yang Hilang
Tercalar pelangi di hiris gerimis
Senjapun merangkak menutup mentari
Terbias warnanya ke wajah
Lagu kedamaian tiada kedengaran
Bumi yang merekah di sirami darah
Kemelut melanda tiada kesudahan
Kemusnahan bermaharajalela
Yang lemah menjadi mangsa
Anak-anak kecil mengoncangkan ibunya
Yang lemah longlai tak lagi bernyawa
Jeritan suara batinnya
Tak siapa mendengarnya
Tergadaikah maruah oleh janji-janji
Terbayarkah dengan nyawa dan darah
Soalan yang tiada jawapan
Kemanusiaan telah lama hilang
Kini yang tinggal hanya ketakutan
Musnah kasih sayang dan persaudaraan
Tandus akhlak dan keimanan
Menyemai persengketaan
Senjapun merangkak menutup mentari
Terbias warnanya ke wajah
Lagu kedamaian tiada kedengaran
Bumi yang merekah di sirami darah
Kemelut melanda tiada kesudahan
Kemusnahan bermaharajalela
Yang lemah menjadi mangsa
Anak-anak kecil mengoncangkan ibunya
Yang lemah longlai tak lagi bernyawa
Jeritan suara batinnya
Tak siapa mendengarnya
Tergadaikah maruah oleh janji-janji
Terbayarkah dengan nyawa dan darah
Soalan yang tiada jawapan
Kemanusiaan telah lama hilang
Kini yang tinggal hanya ketakutan
Musnah kasih sayang dan persaudaraan
Tandus akhlak dan keimanan
Menyemai persengketaan
Sumber http://www.telagabiru.com.my
Lakaran Minda
Betapa inginku diami sebuah daerah
seindah lakaran minda
Dunia anganan yang damai terlalu sempurna
Bagaikan gambaran syurga
Kesantunan murni menjadi wiritan
Segalanya tunduk dalam ketaatan
Semua manusia merasa dirinya bersalah
Dan lantas memohon ampun
Mendermakan harta sehingga tiada siapa
Yang sudi menrimanya
Tiada terdengar tangis kelaparan
Tiada sengketa peperangan
Kupadamkan mentari kehangatan
Kunyalakan bulan kegelapan
Bebintang kusentuh kupetik
Kutabur di jalanan
Menjdi lampu alam
Berkelip kelipan
Anak-anak minta dipukul
Kerana merasa sakitnya ibu melahirkan
Para isteri memukul diri
Kerana merasa diri derhaka pada suami
Keluarga bagai syurga disegerakan
Para suami rela akui kelemahan
Begitu indahnya dunia mimpiku
Dapatkah kubawa dalam realitiku
seindah lakaran minda
Dunia anganan yang damai terlalu sempurna
Bagaikan gambaran syurga
Kesantunan murni menjadi wiritan
Segalanya tunduk dalam ketaatan
Semua manusia merasa dirinya bersalah
Dan lantas memohon ampun
Mendermakan harta sehingga tiada siapa
Yang sudi menrimanya
Tiada terdengar tangis kelaparan
Tiada sengketa peperangan
Kupadamkan mentari kehangatan
Kunyalakan bulan kegelapan
Bebintang kusentuh kupetik
Kutabur di jalanan
Menjdi lampu alam
Berkelip kelipan
Anak-anak minta dipukul
Kerana merasa sakitnya ibu melahirkan
Para isteri memukul diri
Kerana merasa diri derhaka pada suami
Keluarga bagai syurga disegerakan
Para suami rela akui kelemahan
Begitu indahnya dunia mimpiku
Dapatkah kubawa dalam realitiku
Sumber http://www.telagabiru.com.my
Tidak ada komentar:
Posting Komentar